Lompat ke isi utama

Berita

108 Pendaftar Panwaslih Kecamatan di Kota Pematangsiantar

Pematangsiantar - Sejak dibuka pada 27 November hingga 3 Desember 2019, sebanyak 108 orang mendaftar ikut seleksi panitia pengawas pemilihan (panwaslih) kecamatan ke Sekretariat Bawaslu Kota Pematangsiantar di Jalan Deyah-2, No 9, Kelurahan Bukit Sofa, Kecamatan Siantar Sitalasari.

Hal itu disampaikan Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Penerimaan Panwaslih Kecamatan untuk Pilkada Kota Pematangsiantar tahun 2020, Junita Lila Sinaga di kantornya, Selasa (3/12/2019) sore.

"Kami dari Bawaslu Kota Pematangsiantar, mengucapkan terima kasih kepada masyarakat terhadap kepercayaan atau kerja sama dengan Bawaslu Kota Pematangsiantar, sejak dibuka pendaftaran hingga hari terakhir ada 108 orang sudah mendaftarkan dirinya," kata Junita yang juga Kordiv OSDM, Data dan Informasi Bawaslu Kota Pematangsiantar.

Dia menyebut, ini menegaskan bahwa masyarakat punya ketertarikan untuk menjadi pengawas pada Pilkada 2020, lewat sosialisasi yang sudah disampaikan pihaknya melalui sejumlah media cetak, online dan elektronik.

Selanjutnya, terang Junita, kepada para pendaftar nantinya akan dilakukan tes online dengan metode computer assisted test (CAT) yang materi ujiannya disediakan oleh Bawaslu RI.

"Soal disediakan Bawaslu RI, yang nantinya menjadi bahan atau materi yang diujikan pada tes tertulis online CAT," terangnya.

Dikatakannya, pada tanggal 12 Desember 2019, pihaknya berharap masukan atau tanggapan dari masyarakat atas para peserta yang sudah mendaftar, setelah sebelumnya diumumkan nama-nama yang lolos berkas persyaratan.

"Apabila mereka nanti tidak memenuhi syarat administrasi yang sudah kami umumkan lewat berbagai media, masyarakat bisa menghubungi kami langsung kepada Bawaslu atau juga lewat media, bahkan juga bisa memberikan bukti-bukti terkait tidak terpenuhinya persyaratan-persyaratan yang disampaikan oleh peserta tersebut," ungkapnya.

Masukan dan tanggapan ini kata Junita, menjadi acuan bagi pihaknya untuk menindaklanjuti apakah peserta yang dilaporkan misalnya bisa mengikuti proses selanjutnya untuk mengikuti ujian tertulis.

"Kepada masyarakat pelapor juga apabila merasa khawatir, kami akan merahasiakan identitas pelapor. Ini adalah salah satu masukan yang perlu kami rahasiakan informannya. Kami imbau masyarakat jangan ragu memberikan masukan atau tanggapan," tukasnya.

Sementara kepada peserta yang sudah lolos administrasi atau persayaratan berkas, dalam mengikuti ujian tertulis secara online atau CAT, agar mempersiapkan diri terkait materi kepemiluan.

Kutipan suara Junita Lila Sinaga

"Secara online, nantinya apabila selesai ujian hasilnya akan langsung terkirim ke Bawaslu RI. Kami tidak bisa mencampuri, karena memang kami hanya melakukan pengawasan saat ujian, jadi kami tak bisa intervensi atau mencampuri hasil ujian," katanya.

Pihaknya kemudian berharap dukungan masyarakat, apabila ada informasi atau juga isu-isu yang berkembang bahwa ujian ini bisa sifatnya KKN atau kerja sama atau bahkan untuk perekrutan panwaslih kecamatan supaya bisa masuk ada sogokan, agar dilaporkan ke Bawaslu Kota Pematangsiantar.

"Itu mohon kami bisa disampaikan. Karena memang ini murni dan kita tidak pernah membuat ujian ini hanya sekadar persyaratan. Ini murni dan tidak ada main-main uang atau KKN. Kami harapkan dari masyarakat apabila ada yang menyebar isu-isu tersebut di kalangan masyarakat," tukasnya.

Nantinya terhadap para peserta yang terpilih, Bawaslu Kota Pematangsiantar mengharapkan semua peserta yang lolos memiliki integritas, kejujuran, dedikasi dan profesional dalam melaksanakan tugas-tugas pengawasan.

"Karena kita berharap wibawa lembaga sebagai pengawas sangat penting. Kami juga berharap Pilkada Siantar berlangsung dengan baik, jujur, adil dan aman. Itu harapan kami," ungkap Junita.

Humas Bawaslu Pematangsiantar

Tag
Berita